DIARY...

24 comments
Konten [Tampil]





Sore ini hujan kembali hadir membasahi bumi. Tetesan hujan yang turun seakan memaksaku untuk mengingat kenangan masa lalu. Ku ambil sebuah buku berwarna hijau---yang sudah sejak lama tak pernah kubuka. Dan hari ini aku membukanya lagi. lembaran demi lembaran kubuka, huruf demi huruf ku eja, dan aku mulai senyum-senyum sendiri membacanya. Seperti sedang mengulang waktu, dan dibawa kemasa lalu, itulah yang aku rasakan. Buku itu adalah buku diary yang kubeli beberapa tahun yang lalu.
Melihat bagaimana cara aku menyampaikan perasaanku disana, di buku itu. Mulai dari sedih, senang, kesal, benci, amarah, tawa, tangis, dan Cinta. Aku tersenyum geli, betapa lebaynya dirikuuuu iniii, pikirku. Terkadang saat aku membuka diary beberapa waktu yang lama telah tidak kutulis itu seperti inilah, aku akan menertawakan diriku sendiri. Dan berakhir dengan robekan kecil-kecil dari curhatan-curhatan yang labil itu.
Tapi tidak untuk kali ini, aku enggan merobeknya atau membuangnya. Karena kenangan tetaplah menjadi kenangan, meskipun tersimpan berjuta luka, pada akhirnya aku akan tersenyum ketika mengingatnya. Bagiku, kenangan tak selalu pahit, kopi yang pahit sekalipun akan menjadi manis ketika dikasih gula. Seperti itulah, kenangan. Paduan kopi dan gula itu adalah kenangan. Kopi adalah kenangan yang pahit dan gula adalah pelajaran. Ketika kau mengaduk keduanya, bukankah terasa manis? Campuran kopi dan gula yang telah menyatu adalah kenangan yang pada akhirnya menjadi pelajaran yang berharga. Aku tidak akan melupakan bagaimana pahitnya kopi, dan manisnya kopi ketika dicampur gula, karena ketika hujan turun aku merindukan segelas kopi yang menemani ku untuk mengingat masa lalu...*abaikan*
Tulisan-tulisan yang bisa dibilang labil, ya menurut ku itu normal. Semua orang pernah menuliskan kisah mereka pada diary. Sejenak aku termenung memandangi tulisan-tulisan dibuku itu. Mungkin inilah gunanya sebuah diary, buku yang biasanya dituliskan tentang semua kejadian yang dialami oleh seseorang. Mungkin, inilah gunanya, agar kita tak pernah lupa hal-hal yang pernah kita alami---meskipun terkadang kopi terasa pahit dan terkadang terasa manis jika dikasih gula. Karena, kenangan tercipta bukan untuk dilupakan, tapi mengingatnya jika merindukan. Itulah alasan kita untuk menulis, ketika kita merindukan kita bisa mengingatnya, meskipun tidak untuk mengalami hal itu lagi. Karena, kita bukan sang waktu yang bisa memutar ulang waktu ataupun untuk menghentikannya.
Buku diary itu pun tidak selalu ku isi setiap hari. Aku hanya mengisinya jika aku sedang mood atau ketika tugas sedang tidak menumpuk---atau bahkan ketika hal so sweet terjadi. Hari ini aku menyesal, kenapa aku tidak menuliskan hal-hal yang terjadi dalam hidupku setiap hari. Meskipun memori di otakku bisa mengingatnya kembali, tapi tak seutuhnya ingatan itu bisa mengingat semuanya. Lagi, inilah gunanya ketika kita ingin menuliskan kejadian dalam buku diary selalu tak lupa menuliskan tanggal dan waktu kejadian. Karena itu untuk memudahkan kita mengingat. Mungkin sebagian orang tidak menganggap tanggal itu penting. Ketika kita melakukan kesalahan di tanggal “32” maka kita akan berpikir tidak akan melakukan kesalahan yang sama di tanggal itu.
Kubaca lagi berulang-ulang hal yang kutuliskan disana. Terima kasih kepada mereka yang telah memberikan hal manis ataupun pahit. Terima kasih kepada mereka yang telah mengisi hari-hariku selama ini. Tanpa mereka mungkin tak ada hal manis ataupun pahit yang bisa aku tuliskan di buku ini. Tak lupa syukur serta ucapan terima kasih kepada Tuhan yang telah memberikan berbagai hal dihidupku selama ini---baik segelas kopi tanpa gula ataupun segelas kopi yang telah dicampurkan dengan gula. Tanpa kesedihan, mungkin hari ini aku tidak akan pernah tau caranya bersyukur. Tanpa kebahagiaan, mungkin aku tidak akan pernah tau caranya tertawa.
Kamis, 8 Mei 2014
FatimahAqila
Hi i am Fatimah | 5 September 1996 | Love the color blue, pink, and white | Love Elmo very much | Lets make friends with me ❤

Related Posts

24 comments

  1. itu yang meingat tanggal jadian 100% perasan penulis nah yakin x))
    ehh emang beisi pacar? *sembunyi

    ciee endingnyaa kerennn hha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Maaf anda salah :p itu berdasarkan survei dan sumber terpercaya wuahahahhah

      u.u nang pina sudah bisi pacar mehina kaum jomblo terosss -___- bisi pacar ditangan :P

      Haahahaha thxxx

      Delete
  2. Jadilah gula dalam kopiku :D heuu..
    Mampir juga ya >> asiqurrahman.blogspot.com

    ReplyDelete
  3. co cwiiiit bangettttt ^_^
    jangan nambahin gulanya terlalu banyak ya, ntar 'kemanisan' jadi ga enak juga loh

    btw, itu yang OOT, sengaja curcol ya :p
    emang cewe, sensitifitasnya sungguh terlalu*omailama :D

    ReplyDelete
  4. I'm coffee lover. Ah, keren perumpamaan kopi dan gulanya. Kita ingat kenangan yang kita lalui tapi tak akan mampu mengingatnya secara sempurna paling garis besarnya aja. Tapi kalau udah tertuang dalam tulisan, ketika nanti suatu saat kita baca kembali serasa kita tersedot keruang waktu dan mengulang kembali masa itu. Maksudnya kita bisa ngebayangin lengkap dari awal sampai akhir. Nice post :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah ternyata kamu coffe addicted ya :D

      Benar tuh apa kata kamu :D

      Delete
  5. kalau sudah menyangkut kata "CINTA", bahkan cuka pun bisa terasa manis :)

    ReplyDelete
  6. sesuatu akan terasa manis setelah kita merasakan pahit

    kenikmatan juga akan terasa jika kita telah merasakan kesukaran, nice sis, ngingetin buat bersyukur

    alasan gue ngeblog juga biar gue inget sama apa yang gue alami, dan gue pamerin ke anak cucu, serta biar bisa berbagi ke sesama :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya bener banget tuh...

      sip, kita harus sama-sama mengingatkan kak :)

      Delete
  7. Analogi kenangan disamakan kopi lawan gula itu keren banar. Pas bacanya aku maunggut-unggut aja.

    iya, setuju banar, tanpa orang-orang masa lalu, mau itu pahit atau manis alur kehidupan kita akan terasa hambar dan flat gitu-gitu aja, dan kalo kayak gitu kayaknya males juga kalo dikenang :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wuahahha, maunggut paham kah kada tuh ka? :P

      Iya, makanya orang-orang masa lalu itu tak selalu memberikan kenangan pahit kak :D

      Delete
  8. Tulisannya ini melankolis tapi ada bumbu2 kocaknya, jadi di awal paragraf yang terbawa suasana pada akhirnya ngakak karna ternyata OOT hahahaha

    Cieee yang nulis diary ciee, apa enaknya sih nulis diary ?:o

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nulis diary itu ketika kita nggak sanggup bercerita sama orang lain, Fan :)

      Delete
  9. gile keren juga ini persamannya kehidupan yang dibalut make kata kopi wkwk belom pernah mikir sejauh ini sih
    kalo ga ada pait ya gakan bersukur manusia itu , tapi ya bener juga kata mbak Masita Pawestri Dwi Ratri orang kalo udah cinta apapun juga jadi manis wkwk

    BTW ini Fontnya kecil bgt bacanya jadi susah aku ._.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahha, iya iya benar banget :D

      Iya nanti dibesarin lg deh :) thx masukannya.

      Delete
  10. jadi aku gula apa kopi nih, fa? hehehe
    Kita punya hobi yang sama, nulis diary! Kata siapa nulis diary itu cuma punya anak labil haha sampai sekarang aku masih nulis diary loohh, dan setuju sama kamu, cerita yang dulu-dulu di diary itu kalo dibaca lagi bisa bikin seluruh memori masa lalu ter-flashback dengan sendirinya.

    Btw, diary-nya pakai gemboklah? kena dibaca mama hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kaka banyu sirup ja gin manis jua hahhaha :P

      Mun wahini kd bisa lagi pakai diary begembok ka ae hahha

      Delete
  11. widih.. kopi pahitnya ternyata manis *apasih
    hehe.. keren kopi gulanya. kenangan, pelajaran, diaduk jadi pecel lele.. ah ngawur

    jujur aku gak pernah punya diary ya... bukan gak mampu beli sih. tapi dulu gak tau apa fungsi sbenarnya :D .. sekarang jadi lupa smua kenangan2 yang terjadi u.u

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wuahaha ayooo mulai sekarang ditulis, biar nanti nggak lupa hehhe

      Delete
  12. Dulu aku juga suka nulis diary, tapi diarynya di buku tulis biasa gitu, yakali aku nulis di diary yang gambarnya berbi terus pake kunci gitu wkwk. Emang seru sih nulis diary, kita bisa curhat apa aja yang kita rasain tanpa harus khawatir yang dengerin merasa risih atau bosan. Meskipun ga ada fotonya, kita tetep bisa mengabadikan momen-momen berharga dalam hidup, yaa lewat diary ini. Tapi lama-kelamaan aku pegel nulis tangan gitu, kan panjang-panjang-_- Yaudah setelah nemu blogger eh jatuh cinta ampe sekarang.

    "Karena, kenangan tercipta bukan untuk dilupakan, tapi mengingatnya jika merindukan." Nah bener banget tuh, kadang kita maksa melupakan kenangan, tapi yaa kalo kenangannya memaksa untuk selalu diingat, mau ngapain lagi? Nyerah.

    Udah pernah baca Filosofi Kopi karya Dewi Lestari belum? Aku juga belum wkwk tapi kayaknya cocok banget sama kamu deh. Kopi dan hujan emang pasangan yang serasi. Ga tau kenapa perpaduan antara kopi dan hujan itu perfect, apalagi kalo sambil merenung di deket jendela :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya agak pegal juga sih, sama setelah nemu blog sekarang udah jatuh cinta sama blog :D

      Yaudah biarin kenagan itu berhembus seperti angin, nikmati saja kalo anginnya seger hahha

      aku belum pernah baca sih. Ah bener banget hujan-hujan terus di dekat jendela ditemani secangkir kopi. Itu moment yang keren banget deh :D

      Delete

Post a Comment