FILM DILAN 1990 : PANGLIMA TEMPUR BIKIN BAPER

4 comments
Konten [Tampil]
Setelah trailer film Dilan 1990 ini bermunculan gue penasaran banget sama film ini. Jujur, sampai hari ini padahal gue belum selesai membaca Novel Dilan karya Pidi Baiq ini tetapi malah penasaran sama filmnya. Padahal, gue tuh tipe orang yag jarang banget penasaran sama film yang baru tayang. Dan, entah kenapa berasa beda aja atmosfirnya setelah tau novel Dilan bakalan jadi film. Bahkan sebelum tayang gue udah mewanti-wanti teman gue buat nonton film Dilan 1990 ini, “Pokoknya nanti tanggal 25 Januari udah tayang langsung nonton ya” kata gue. Dan, akhirnya tepat dihari pertama gue bela-belain nonton film Dilan 1990 ini sebelum besok mau pulang kampung ke rumah orang tua gue.


FILM DILAN 1990
Film Dilan 1990 ini merupakan film yang diadaptasi dari sebuah novel dengan judul yang sama dengan film ini. Film ini resmi dirilis pada tanggal 25 Januari 2018 kemaren dan menurut gue sih jenis film ini komedi-romantis gitu ya.  Film ini juga melibatkan Pidi baiq yang merupakan penulis novel Dilan 1990 sekaligus sebagai penulis skenarionya. Dan Fajar Bustomi sebagai sutradara dari film ini.  

Pemeran utama dalam film ini diantaranya itu ada Iqbaal Ramadhan yang berperan sebagai Dilan dan Vanesha Prescilla yang berperan sebagai Milea. Dan juga ada pemeran pendukung lainnya seperti Happy Salma, Teuku Rifnu Wikana, Omara Esteghlal, Ira Wibowo, Farhan, dan Giulio Parengkuan. Menurut gue karakter Dilan di film ini tuh ya penggombal, badboy, pemberani, konyol, lucu, aneh, romantis. Sedangkan untuk karakter Milea itu menurut gue kalem tapi cuek banget, sederhana, dan…apalagi ya? Kalo mau lebih lebih lanjut karakter pemeran film Dilan ini langsung aja deh tonton di bioskop kesayangan kalian, hehehe.


Film ini bercerita tentang kisah sepasang kekasih yang bernama Dilan dan Milea di salah satu SMA di kota bandung. Film ini disetting pada tahun 1990 dan kisah cintanya pun ya seperti kisah cinta anak SMA pada umumnya. Dengan gombalan-gombalan Dilan ke Milea yang berhasil bikin seisi bioskop “BAPER” dan terkadang juga masalah yang muncul tak terduga menjadi bumbu kisah percintaan antara Dilan dan Milea. Dan tentunya banyak hal yang tak terduga di film ini deh pokoknya.

Kelebihan Film Dilan 1990
Sebelum gue ngomongin kekurangan film Dilan 1990 ini, gue mau bahas kelebihannya dulu deh. Menurut gue chemistry antara Dilan dan Milea sangat kuat. Karena apa? Buktinya saat adegan Dilan yang diperankan oleh Iqbal dan Milea oleh Vanesha berhasil membuat seisi boskop saat gue nonton baper. Artinya  chemistry mereka berhasil dong ya . Selain itu, skenario dalam film Dilan ini dibuat sangat apik. Maksudnya gini, ya semua dialog-dialog yang ada di film Dilan ini emang dibuat apik banget oleh si pembuat skenario yang tdak lain dan tidak bukan si penulis novelnya sendiri sehingga penonton berhasil ikut terbawa dengan dialog-dialog yang ada di film ini.

Kekurangan Film Dilan 1990
Menurut gue kekurangan dalam film ini tuh ya ada dua. Pertama, terkadang ada beberapa adegan yang tidak berhasil diambil layaknya tahun 1990. Sayang banget padahal karena latar belakang film ini tahun 90-an. Kedua, sisi badboy karakter Dilan tidak terlalu tajam. Eh apa ya, mungkin karena karakter Iqbal itu rada imut-imut gitu ya.

Rating film ini gue kasih 5 bintang deh pokoknya!

Nah, overall menurut gue sih meskipun ada beberapa kekurangan yang gue sebutin. Film Dilan ini sukses menyihir penonton. Buktinya selama gue di dalam bioskop dari menit awal sampai menit terakhir para penonton masih menikmati film ini mulai dari ketawa karena gak tahan liat adegan konyol yang diperankan oleh Dilan dan Milea. Bahkan para penonton yang ada di dalam bioskop selalu dibuat baper dari menit awal sampai akhir. 

Padahal dari awal issue Novel Dilan ini bakal di filmkan dan sampai akhirnya Iqbal yang akan menjadi pemeran Dilan selalu banyak pro dan kontra menurut gue sih wajar-wajar aja. Kalo gue sih simpel ya mikirnya, gak mungkin seorang Pidi Baiq yang notabene dia penulis sekaligus pembuat skenario filmnya asal-asalan milih pemerannya. Lagian kan dia juga penulisnya, mana mungkin seorang penulis tidak kenal betul dengan tokoh yang ia ceritakan.




Pesan gue sih buat kalian yang belum nonton “Jangan berpendapat dulu, mending tonton daripada nyesalkan”. Gue aja gak nyesal setelah nonton film ini, dan karena film Dilan ini gue mau merencanakan nonton bioskop minimal satu bulan sekali. Dan, harusnya yang nanti gue tonton ya film Indonesia salah satunya. Karena kapan lagi dan siapa lagi coba yang bisa menghargai karya anak negeri sendiri kalo bukan sekarang dan ya kita-kita ini. Kalian gak pernah tau sulitnya si pembuat skenario dan sang sutradara ketika membuat film agar hasilnya keren dimata penonton. So, kalo gak bisa jadi penulis skenario film dan sutradara setidaknya kalian menghargai karya mereka dengan memberikan apresiasi salah satunya dengan pergi ke bioskop dan memberikan tanggapan terhadap filmnya agar dunia perfilman Indonesia semakin kece!

Yuk buat kalian yang udah nonton berikan tanggapannya dikolom komentar.

Related Posts

4 comments

  1. Ini sih baper maker maksimal buat yang single, haha. Kalo udah nikah kebaperannya jauh di bawah sih *subjektif. Habis ini Temen Tapi Menikah lagi ya Fatimah :D

    ReplyDelete
  2. Aku jujur blm baca buku n filmnya.. Haha.. Entah knp ga penasaran. Mungkin krn udh emak2 kalees. Jd beda genre kita..nanti kalo dilannya udah versi bapak2 baru deh tertarik baca..*mak aneh

    www.shezahome.com

    ReplyDelete
  3. Aku malah pas baca novel dilan ini bingung kenapa banyak yang jatuh cinta sama dilan. Kayaknya selera gombalanku beda dengan yang lain. Heu. Tapi mungkin aku perlu baca lagi novelnya

    ReplyDelete
  4. Aku belum nonton dilan wkwk karena pas temen2 di ajakin pada males gegara tau film indo lol wkwk

    Pdahal pngen bgt nnton kemarin huhu~

    ReplyDelete

Post a Comment