MANTAN PACARKU GENTAYANGAN

25 comments
Konten [Tampil]

Adelia yang berumur 10 tahun sedang asyik bermain dengan boneka barbienya di tengah malam saat Jum’at Kliwon. Ketika itu Adelia sedang asyik menari-nari sambil bernyanyi dengan riangnya. Tiba-tiba ia melihat ada sebuah bayangan yang terpantul di dinding kamarnya.
“Ah, apaan sih itu paling kakak Aldy yang lagi nakut-nakutin aku!” gerutu Adelia. Adelia tidak lagi menghiraukan bayangan itu, ia masih asyik dengan boneka barbienya. Selang beberapa menit kemudian ketika Adelia sedang asyik meloncat-loncat di atas kasur, tiba-tiba ia melihat lagi sosok bayangan yang terpantul di dinding kamarnya tadi.
“Kak Aldy!!! jahil banget sih ngusilin aku kayagitu. Kakak mau ikut main sama aku ya?” teriak Adelia.
“Hihihihi”
“Kak Aldy nggak lucu tau ketawa kayak hantu gitu!” gerutu Adelia lagi.
Adelia yang masih asyik bermain dengan boneka barbienya tak lagi menghiraukan bayangan yang disangkanya itu adalah sosok kakaknya.
Beberapa menit kemudian.
Tiba-tiba ada seseorang yang menghampiri Adelia dan ia berkata “Adelia, aku mau ikut main sama kamu dong. Boleh nggak?”
“Apaan sih Kak Aldy pakai suara cewek kayagitu nggak lucu ta----“ Adelia mendongak kebelakang, tiba-tiba saja ucapannya terhenti ketika melihat sosok yang ada dibelakangnya.
“Kak Aldy tolongin Adel, adaaa hantu di kamar ini!” teriak Adelia sekencang-kencangnya hingga membangunkan kakaknya.
“Adel! Ada apa sih?! Malam-malam gini teriak-teriak. Kakak lagi enak-enakan tidur tau!” omel kakaknya ketika sampai dikamar Adelia.
“Itu, kak aku takut, ada hantu, hantunya cewek,” tunjuk Adelia ke arah lemari di sudut kamarnya.
Kakaknya pun menoleh ke sekitar lemari itu. “Ah, dasar anak kecil imajinasinya udah kelewatan! Mana ada hantu? Mana?”
“Itu ada dia lagi di samping lemari ituuu kak,” jawab Adelia masih dipenuhi rasa takut.
“Adelia, kamu itu kalo udah malam gini mending tidur aja daripada main-main kayak gini”. Belum sempat Adelia menjawab omelan kakaknya. “Udah ah, kakak mau tidur lagi!” ucap kakaknya sambil berlalu pergi.
“Huh, gimana bisa sih Kak Aldy nggak liat itu hantu?” gerutu Adelia dan melirik lemari di sudut kamarnya itu, benar saja sosok hantu itu sudah menghilang.
“Hantunya udah nggak ada lagi ternyata, yaudah aku mau tidur lagi aja deh” pikirnya.
Beberapa menit Adelia memejamkan matanya, kemudian ada seseorang yang mencoba membangunkannya.
“Adelia, bangun dong temenin aku main hihihihi” ucap sosok itu.
Adelia yang sudah terlelap ke alam mimpi. Kemudian ia tersentak dari tidurnya ketika melihat sosok yang ada di depannya sedang terisak menangis.
“Hiks....hiks...hiks”
“Ah, kamu siapa sih? Menggangguku terus!” gerutu Adelia dengan setengah mata terpejam dan masih dengan rasa ketakutan.
“Kenalin, nama aku Kunti.” sambil tersenyum di depan muka Adelia.
“Terus kamu ngapain mengganggu aku terus?”
“Aku bukannya mengganggu kamu. Tapi aku kesepian. Aku nggak punya teman. Teman-teman di dunia hantu membenciku, mereka tidak menyukaiku.” Jawab kunti disertai isak tangisnya.
“Lalu,apa hubungannya denganku?” jawab Adelia dengan wajah yang masih kesal dengan Kunti tersebut. Tetapi ketika melihat Kunti itu sesenggukan menangis Adelia malah melihatnya iba dan tidak takut lagi seperti ia melihat Kunti untuk pertama kalinya.
“Aku hanya ingin berteman denganmu kok. Aku mau kok jadi teman kamu Del, meskipun aku tidak bisa membantumu saat kamu sedih ketika dijauhin teman-teman sebayamu---sama sepertiku” jawab Kunti pelan.
“Hah? Kok kamu tau sih kalo aku juga dijauhin teman-teman sebayaku?” tanya Adelia dan kemudian ia membenarkan posisi duduknya.
“Iya, karena biasanya aku selalu memperhatikanmu di balik lemari itu. Aku sering melihatmu menangis hanya karena kamu nggak punya teman” jawab kunti.
“Hm...benarkah kamu tidak akan menggangguku?” tanya Adelia penasaran.
“Beneran. Aku tidak akan mengganggu kamu. Tapi kamu maukan jadi temanku?” tanya kunti lagi.
“Mau nggak ya? Okedeh. Aku mau kok!” jawab Adelia kemudian tersenyum pada Kunti.
“Janji ya”
“Iya aku janji, Kunti”
Sejak malam itu Adelia dan Kunti berteman baik. Hingga usia Adelia beranjak dewasa Kunti masih setia menjadi teman terbaik Adelia---begitupun sebaliknya. Tak ada sedikitpun rasa takut menghinggapi Adelia ketika berteman dengan Kunti. Karena ternyata Kunti tidak menakutkan seperti di cerita-cerita horor yang sering ia dengar.
***
Saat Malam minggu tiba, Adelia sedang asyik jalan kaki menyusuri taman kota bersama Kunti. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan Adelia ketika berjalan bersama Kunti, karena tak ada seorang pun yang bisa melihat Kunti selain Adelia sendiri. Malam itu suasana hati Adelia sedang gelisah.
“Kunti, gimana nih aku sayang banget sama Donny. Tapi orang tuaku ngotot untuk menjodohkanku dengan kak Gilang, anaknya teman mama.”
“Gimana ya Del, aku juga nggak tau. Itu terserah kamu aja.” Jawab Kunti.
“Iya, aku berusaha untuk ikhlas untuk berpisah sama Donny. Tapi aku bingung menjelaskan kepada Donny gimana?”
“Hm..gimana kalau kamu ajak Donny ketemuan sekarang aja,” usul Kunti.
“Oh, Iya oke deh. Aku telpon Donny dulu deh,” jawab Adelia sambil memencet tombol handphonenya untuk menghubungi Donny.
Sejak tadi orang-orang di sekitar Adelia memandangnya dengan tatapan yang mengherankan. Karena melihat Adelia yang duduk sendirian, tetapi terlihat sedang mengobrol sendiri.
“Parahtuh cewek cantik-cantik ngomong sendiri,” ucap salah satu cowok yang daritadi heran melihat tingkah laku Adelia.
Tetapi Adelia tak menghiraukan cibiran orang disekitarnya, ia masih asyik menunggu jawaban telepon dari Donny, kekasihnya.
“Halo Donny, bisa nggak ketemuan di Taman Kota. Aku tunggu ya kamu dekat Taman seperti biasanya kita ketemu” ucap Adelia diujung telepon.
Setelah sambungan telepon terputus, Adelia termangu menunggu kedatangan Donny. Sembari ia mencoba untuk meyakinkan hatinya agar ia sanggup menjelaskan semuanya pada Donny.
Setelah menunggu sekitar 10 menit kemudian, akhirnya Donny datang.
Malam ini Donny terlihat lebih ganteng dari biasanya. Ia terlihat lebih rapi dengan setelan kemeja kotak-kotaknya dan rambut barunya yang kelihatan membuatnya lebih terlihat manis dari biasanya.
“Eh, Del mau ngomong apa sih? Kayaknya serius banget gitu mukanya,” tanya Donny penasaran pada Adelia.
“Hm, sebelumnya aku mau minta maaf ya Don. Maaf jika aku tega menyampaikan ini kepadamu. Karena sebenarnya aku juga nggak mau menyakiti kamu berlama-lama.” ucap Adelia lirih sambil berusaha menyembunyikan kesedihan yang tampak dimukanya.
“Del, kamu jangan bercanda gitu dong,” jawab Donny sambil terkekeh karena ia pikir Adelia sedang bercanda.
“Nggak Don! Aku nggak sedang bercanda! Aku serius. Kayaknya hubungan kita udah cukup sampai disini aja ya Don. Aku nggak perlu kasih alasan kepada kamu karena cepat atau lambat kamu akan mengetahuinya.”
“Del! Kenapa kamu tiba-tiba ngomong gitu. Apa ini yang kamu bilang cinta selama ini, dan pada akhirnya kamu meninggalkanku tanpa alasan seperti ini?” tanya Donny berusaha untuk menyembunyikan segala kekacauan yang sudah menyeruak kepermukaan wajahnya.
“Bukann gitu Don. Aku punya ala---“
Belum sempat Adelia melanjutkan kalimatnya. Donny sudah beranjak pergi, dan melaju dengan mobilnya.
Adelia yang saat itu hatinya sangat terpukul. Ia menangis sejadi-jadinya di depan Kunti.
Tanpa kamu tahu Don, aku sangat mencintaimu. Aku melakukan semua ini karena aku cuma ingin menjadi anak yang menurut kepada orang tuaku. Walau bagaimanapun hubungan kita, aku masih menyimpan rasa ini untukmu
***
 1 tahun kemudian...
Adelia sedang asyik menikmati pemandangan taman kota pada malam ini bersama Kunti. Tiba-tiba ada yang memanggil Adelia.
“Del...Adelia...Adelia” teriak cowok itu.
Adelia pun menoleh kebelakang, mencari orang yang dari tadi memanggilnya. “Donny? Ngapain kamu disini?”
“Oh, hm...Aku mau ngomong sama kamu Del” jawab Donny.
“Oh, ngomong aja Don. Kamu sakit ya Don? Kok mukamu terlihat agak pucat gitu?” tanya Adelia yang melihat muka Donny tak seperti biasanya.
“Ah, nggak kok Del. Aku sehat-sehat aja.” Jawab Donny berusaha memalingkan mukanya agar tak terlihat oleh Adelia.
“Begini Del. Aku cuma mau nanya sama kamu, alasan kamu mengakhiri hubungan kita satu tahun yang lalu itu kenapa?” tanya Donny lirih.
Adelia tersentak ketika mendengar pertanyaan Donny. “Sebelumnya aku minta maaf ya Don. Kemaren aku tak sempat menjelaskan semuanya kepadamu. Karena aku tidak ingin menyakiti perasaanmu lebih lagi. Waktu itu aku dijodohkan kedua orang tuaku sama anak teman mamaku Don, namanya Gilang. Sebenarnya aku tidak ingin menuruti kemauan kedua orang tuaku tapi aku tidak tega jika harus menolak permintaan mereka Don,” jelas Adelia.
“Oh, begitu ya Del. Maaf ya Del, waktu itu aku tidak mendengarkan penjelasanmu. Aku lebih memilih pergi tanpa mendengarkan kamu dulu. Lagian, aku sekarang udah ikhlas kok. Aku harap kamu bahagia bersama Gilang ya Del.” Ucap Donny berusaha menyimpan perasaan sedih di mukanya. “Aku pergi dulu ya Del. Oh iya aku juga minta maaf atas segala kesalahan yang aku buat selama bersama kamu,” sambung donny lagi dan berlalu pergi.
“Donny, seminggu lagi hari ulang tahun kamu. Aku boleh ketemu kamu lagikan?” teriak Adelia. Tetapi Donny tak menghiraukan teriakan Adelia. Donny tetap berjalan lurus tanpa menoleh kearah manapun.
Ketika hendak beranjak pergi Adelia melihat buku yang berjudul Cintaku seperti bunga Edelweiss di samping tempat ia duduk. “Don, ini bukumuu keting---“  Tak sempat ia melanjutkan kata-katanya ternyata Donny sudah tidak terlihat di ujung jalan.
Adelia menoleh kepada Kunti yang daritadi hanya diam mendengarkan percakapannya dengan Donny. “Eh, Kunti kamu diam aja daritadi. Ayo kita pulang!” Ajak Adelia pada Kunti.
“Kamu pulang duluan aja ya Del. Aku ada urusan sebentar,” ucap Kunti.
“Oke deh Kun!” Adelia pun beranjak dari tempat duduknya dan berlalu pergi.
***
Satu minggu kemudian...
“Kunti, nanti siang temenin aku ke rumah Donny ya. Aku mau memberi kejutan buat ulang tahun Donny hari ini. Sekalian aku mau mengembalikan buku Donny yang ketinggalan waktu itu. Oh iya Kun, ternyata buku Donny yang ketinggalan kemaren itu seru banget ceritanya. Buku itu menceritakan tentang keabadian cinta seseorang. Aku pikir Donny tidak menyukai buku-buku yang seperti itu Kun. Mau kan kamu nemenin aku ke rumah Donny?”
Perubahan wajah Kunti pun menjadi serius. “Nggak usah dikembaliin aja Del bukunya Donny. Lagian kamu ngapain sih memberi kejutan segala buat Donny. Donny itu bukan siapa-siapa kamu lagi Del! Donny itu udah jadi mantan kamu. Kalo kak Gilang tau kamu masih menemui Donny, bisa-bisa kak Gilang akan marah sama kamu” ucap Kunti ketus.
“Apaan sih kamu Kun! Aku kan udah janji sama Donny kemaren buat ketemu dia lagi saat ulang tahunnya, lagian aku juga mau mengembalikan buku ini.” Jelas Adelia pada Kunti.
“Tapiii Del, aku pikir Donny sudah tidak ada lagi di rumahnya.” Jawab Kunti berusaha mengatakan hal yang selama seminggu ini ia sembunyikan dari Adelia.
“Hah? Apa-apaan kamu Kuntiiii? Ngaco tau! Yaudah kamu nggak usah banyak komentar ya Kunti. Kamu harus temenin aku ke rumah Donny siang nanti.”
Kunti pun hanya mengangguk menerima ajakan Adelia.
 “Cepat atau lambat kamu akan tahu keadaan yang sebenarnya Del.” Ucapnya dalam hati.
***

Setelah bersiap kemudian Adelia dan Kunti menuju ke rumah Donny.
Ditengah perjalanan Adelia merasakan udara di sekitarnya tidak seteduh seperti satu tahun yang lalu, ketika kota ini masih jauh dari padatnya penduduk. Pertokoan serta bangunan tinggi terlihat semrawut memenuhi kota ini. Bahkan pohon-pohon pun seperti kehilangan kehidupannya, sama seperti hidup Adelia sejak mengakhiri hubungannya dengan Donny dimalam itu.
Akhirnya Adelia sampai di depan rumah Donny.
“Halo. Tante” sapa Adelia pada perempuan paruh baya yang sedang asyik membersihkan pekarangan rumahnya.
Perempuan itu pun menghentikan aktivitasnya dan menoleh pada Adelia. “Eh, Adelia udah lama nggak berkunjung ke rumah Tante.” ucap seorang perempuan paruh baya itu, ia adalah Ibu Donny.
“Hehehe, iya Tante. Soalnya aku sibuk kuliah akhir-akhir ini,” jawab Adelia sambil senyum sumringah.
“Ayo, masuk ke dalam aja biar kita ngobrol-ngobrol,” ajak Ibu Donny pada Adelia.
“Ngg, nggak usah Tante aku cuma mau ketemu Donny aja kok. Ini aku mau mengembalikan buku Donny yang ketinggalan seminggu yang lalu di taman. Tante, Donny ada dirumahkan?”
“Hah? Maksud kamu apa?” tanya Ibunya Donny heran.
“Maksud aku, aku cuman mau ketemu Donny bentar doang kok dan hanya ingin mengembalikan buku ini...” ulang Adelia sambil menunjukkan buku yang mau ia kembalikan.
“Adelia! Donny udah nggak ada...Donny udah meninggal satu tahun yang lalu,” ucap Ibu Donny kemudian mulai terisak.
“Maksud tante apa? Seminggu yang lalu aku ketemu Donny kok. Tante bohongkan?” tanya Adelia heran.
“Adelia, Tante nggak bohong kok,” jawab ibunya Donny yang mulai tak bisa menahan air matanya.
Adelia yang mendengar itu pun seketika tubuhnya lemas, kue ulang tahun yang dibawanya untuk Donny seketika jatuh ke lantai. Ia pun terduduk kaku, kemudian air matanya menetes begitu saja.
“Bagaimana bisa Donny meninggal Tante? Kenapa tidak ada yang memberitahu Adel sebelum ini? Kenapa?”
“Begini, waktu itu malam minggu. Donny bergegas keluar rumah dengan pakaian yang rapi. Tante pikir Donny menemui kamu Del. Lalu tiba-tiba saat pukul 9 malam tante mendapat telepon, kalau Donny mengalami kecelakaan saat itu. Menurut saksi mata saat itu Donny sedang melaju kencang, tiba-tiba ada anak kecil yang mau menyeberang. Karena Donny tidak dapat lagi menghentikan mobilnya, lalu mobil Donny berbelok ke samping kiri sehingga menabrak sebuah pohon besar. Saat itu keadaan Donny sempat bisa diselamatkan, tetapi Tuhan berkata lain. Malam itu juga Donny meninggalkan kita semua, termasuk kamu.” cerita Ibunya Donny kepada Adelia sembari berusaha menenangkan Adelia yang semakin menangis terisak.
“Udah Del, jangan menangis lagi. Ikhlaskan Donny ya. Agar Donny tenang di alam sana.” Ucap Ibunya Donny lagi sambil memeluk Adelia.
“Aku pengen ke makam Donny Tante, aku pengen ke makam Donny sekarang juga!” pinta Adelia sambil berusaha menahan tangisnya yang semakin pecah.
Ibu Donny pun mengajak Adelia ke makam Donny. Sesampainya di makam Donny, lagi-lagi Adelia tak bisa menahan air matanya. Tangisnya semakin pecah.
“Tante, biarin Adelia sendirian disini ya” ucap Adelia karena ia tidak mungkin membiarkan Ibunya Donny semakin sedih ketika melihat isak tangisnya yang semakin kencang, membuat hati ngilu bagi yang mendengarnya.
“Kamu nggak papa Del kalo tante tinggalin sendirian disini?”
“Iya, nggak apa-apa” gumam Adelia.
“Tante tinggal dulu ya Del. Kamu jangan lama-lama disini karena kelihatannya sebentar lagi hujan akan turun.” Jawab Ibunya Donny sambil berlalu pergi meninggalkan Adelia sendiri di makam Donny.
Adelia memeluk nisan Donny, dan semakin menjadi-jadi tangisnya. Kunti yang daritadi hanya diam kemudian membuka mulutnya.
“Del, maafkan aku ya tidak memberi tahu ini sebelumnya sama kamu. Aku udah tau ini seminggu yang lalu saat malam itu aku bilang pada kamu kalo kamu pulang duluan aja, karena aku ada urusan sebentar. Sebenarnya malam itu aku menemui Donny, Del. Maafkan aku ya,” ucap Kunti dipenuhi rasa penyesalan karena tidak memberitahu kepada Adelia pada malam itu juga kejadian yang sebenarnya.
Adelia masih memeluk nisan Donny, dan tangisnya semakin tak terbendung lagi.
“Pada malam itu, aku sudah mulai curiga dengan keadaan Donny yang mukanya terlihat lebih pucat dari biasanya. Tanpa kamu tahu, Donny pada malam itu juga melihat kehadiranku di dekat kalian” jelas Kunti pada Adelia yang masih sesenggukan. Kunti mulai menceritakan semuanya pada Adelia saat ia menemui Donny pada malam itu.
Malam saat aku menemui Donny...
“Donny, kenapa kamu masih menemui Adelia sementara kamu sudah berada di dunia yang berbeda dengan Adelia?”
Kemudian Donny menjelaskan semuanya padaku. “Aku gentayangan seperti ini bukan karena apa-apa. Hanya saja aku masih penasaran alasan apa yang membuat Adelia mengakhiri hubungan kami pada malam itu. Saat itu perasaanku sedang kacau. Aku tidak bisa lagi menahan emosi. Sehingga aku mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi. Hingga pada akhirnya saat itu ada anak kecil yang menyeberang jalan. Tanpa berpikir panjang aku membelokkan mobilku ke samping kiri sehingga menabrak sebuah pohon besar.”
Saat itu Donny juga berpesan padaku. “Iya tidak akan datang lagi untuk menemui kamu, ataupun mengusik kehidupanmu lagi. Karena Donny sudah mendengar penjelasan mengapa kamu mengakhiri hubungannya pada malam itu. Ia juga berpesan padaku agar kamu mengikhlaskan kepergiannya”.
Tangisan Adelia mulai mereda, kemudian ia menoleh kearah Kunti.
“Jadi selama ini Donny gentayangan hanya karena ia penasaran dengan alasanku mengakhiri hubungan kami pada malam itu?” tanya Adelia lirih pada Kunti.
Kunti hanya membalas pertanyaan Adelia dengan mengangguk pelan, karena ia takut Adelia marah kepadanya.
Saat itu juga perasaan Adelia semakin merasa bersalah pada Donny. Tangisnya yang sejak tadi mulai reda, tiba-tiba air matanya mengalir lagi tanpa henti. Adelia semakin erat memeluk nisan Donny.
Donny, maafkan aku Don. Aku yang salah pada malam itu telah mengatakan hal yang tak sepantasnya untuk dikatakan. Mungkin semua ini gara-gara aku. Andai saja malam itu aku tidak mengatakannya padamu, kamu pasti tidak akan meninggalkanku untuk selamanya. Andai saja malam itu aku tidak menelponmu untuk menemuiku, kamu tidak akan pergi untuk selamanya. Donny! Maafkan aku. Aku yang patut disalahkan atas kecelakaan yang terjadi pada kamu Don. Aku yang seharusnya pergi meninggalkan dunia ini, bukan kamu Don. Bukan Kamu.
Donny, tanpa kamu tahu saat aku mengakhiri hubungan kita pada malam itu. Aku terluka, tanpa kamu tahu perasaan cintaku ini masih untukmu. Meskipun kamu tak lagi bersamaku, setidaknya aku akan selalu menjaga cinta ini untukmu, hanya untukmu. Tanpa kamu tau, meskipun aku sudah bersama dengan Gilang. Tapi tetap saja, perasaanku masih untukmu. Aku harap kamu memaafkan kesalahanku pada malam itu, kesalahan yang pada akhirnya membuat kita terpisah antara ruang dan waktu.
Donny, Semoga kamu tenang di alam sana. Aku masih mencintaimu tanpa ada batas ruang dan waktu.
Awan semakin berselimut tebal dan langit menjadi hitam, gelap.  Petir menggema dengan kencangnya. Tapi, tak juga menghentikan tangisan Adelia. Ia masih menangis di atas makam Donny. Hingga hujan turun dengan derasnya, tak seorang pun yang bisa mendengar tangisan Adelia pada saat itu. 
***
"Tulisan ini diikut sertakan dalam Give away Blog Betasmind 7 Juni 2014"


FatimahAqila
Hi i am Fatimah | 5 September 1996 | Love the color blue, pink, and white | Love Elmo very much | Lets make friends with me ❤

Related Posts

25 comments

  1. jd anak kecil yg ditabrak nasibnya gmana?

    si adelia kan bisa bicara ama kunti, berati dia juga bisa bicaradengan arwahnya Doni. jadi dia nggak sedih lagi deh... hihihihi *ketawa ala kunti

    semoga menang ya GA nya...
    udah bagus kok ini ceritanya, asik dibaca :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Anak kecil disana hanya tokoh sampingan jadi tak perlu dikhawatirkan hahahhaa :D

      Tapi, Donny udah nggak gentayangan lg kok hahaha

      Amin. Semoga :)
      thx pendapatnya :)

      Delete
  2. tema ceritanya berbeda sekali -_- gimana cara nulis yang beginiaaannnn T.T kok ga bisabisa yaaaa... aaakkkkk :3

    tulisannya kereennn.. sukses GA nya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wuahaha, caranya cuman satu doang kok : perluas pengetahuan bacaannya. Jangan hanya baca cerita-cerita yang kebanyakan romancenya haha. Intinya semua butuh proses, latih terus aja kemampuan nulisnya nanti bisa kok lebih hebat dari ini hahha

      Iya, thx u so much (:

      Delete
  3. ceritanya kerenn... diawal gue sempet merinding... semoga tulisan ini menang ya,,,

    ReplyDelete
  4. gue penasaran sama si kunti ini asalny daari mana tiba2 ada di kamar kamu. gue kira bakalan bahas sosok si kunti dan masa lalunya ternyata UUA ujung2nya asmara haha

    tapi gue baca sampe akhir kok, soalnya gue penasaran si doni ini kenapa kayak Jibril tiba2 datang, tiba2 pergi tau2 udah meninggl -__-'

    but.. keren lah dengan kata kunci yg udah di tentukan bisa bikin cerpen.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalo bahas kunti takutnya entar ini bisa-bisa jadi novel fik :3

      Wuahahaha, thx ya Fik udah mau baca cerpen ini sampai habis :3

      Delete
  5. gue baca cerita diawal pas Adelia kecil berteman dengan kuntilanak itu kayak cerita di novelnya Kak Risa Saraswati, dan itu kisah nyata. Kak Risa emang indigo dan bisa melihat sosok-sosok hantu, dan masa kecil Risa pun juga berteman dengan hantu. lah ini kenapa jadi nyeritain Risa Saraswati hehe.

    lo keren banget. bisa menggunakan 5 kata kunci yang di berikan Bang Beta, trus di bikin cerpen sekeren ini. sebenarnya disitu masalahnya gara-gara penjodohan antara Adelia dengan Gilang yaa, sehingga menyebabkan Adelia dan Donny pun putus dan kemudian terjadilah kecelakaan tersebut. jadi yang harus disalahin yaa orang tua Adelia sebenernya wkwkwk. tapi semoga Adelia bahagia deh dengan Gilang.

    sukses yaa buat GA nya. gue kemarin ga sempet ikutan. tapi gue yakin lo pasti menang, cerita lo keren banget soalnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahhaha, oh ya? sebelum ini aku belum kenal sama kak Risa Saraswati. Dan kalo kamu enggak bilang ya pasti aku enggak tau sama ka Risa saraswati hehehe. Btw, thx udah mengenalkan aku seorang penulis yang namanya ka Risa :)

      Hahahha, enggak ini biasa aja. Masih biasa banget malah menurutku :D ini cerpen dibikin atas dasar kekhilafan sampai 12 halaman ms. word -__- iya, semoga Adelia bahagia :D

      Yah, sayang banget kamu nggak ikutan, Amin,

      Delete
  6. duuh bacanya malam2 jumat begini lagi, hehehe cuma lucunya cerpen ini hantu ceweknya itu malah bernama kunti, kenapa gak bagusan dikit gitu? ahahaha gak penting sih, ceritanya udah bagus ini, aku gak bisa buat cerpen :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wuahahha, Kunti udah nama paling bagus :D
      Nggak mungkin aku namain hantunya pake nama Isabella :P

      Thx, wah siapa bilang kamu nggak bisa? hanya saja mungkin kamu belum mencoba. Ayo dicoba dicoba pasti bisa hehehe

      Delete
  7. Eh kok aku malah merinding pas baca bagian awalnya. -_- gak ada yg nyeremin selain setan yg ngomong langsung ke kita. Kalo cuma nakut2in dengan bayangan mah gak apa2. Ini langsung ngajak main. Sumpah itu sereemmmm fat. :(
    Terus kenapa namanya kunti.. :( hahahaha.. Serem sumpah -_-

    Terus bagian pas udah dewasa tuh kaget, kirain masih kecil kok udah pacaran aja, dijodohin pulakkk. Ahaha.. Tapi setelah baca lagi ternyata ada alur majunya. :D

    Keren fat.. Endingnya lumayan twist. #halah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ah payah ka Erick ternyata penakut :P
      namanya kalo bukan kunti nanti nggak serem kak hahhaha

      iya inikan alurnya maju gitu hehhe

      thx ka erickkkk :D

      Delete
  8. Wah keren nih cerpennya. tenyata tidak terlalu menyedihkan untuk bacaan siang ini..
    Aku titip pesan kak, boleh gak? bilangin ke keluarga nya Donny, tolong secepatnya diadakan tahlilan di rumahnya buat mendoakan arwah si Donny. biar arwahnya bisa tenang dan diterima di sisi Allah SWT. Amin (-/\-)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wuahahaha tetapi terlalu hm..apa ya? entahlah hahha

      Wuahaha bikin ngakak aja nih :D
      Iya nanti kalo tahlilan kamu baklaan diundang mau nggak :P

      Delete
  9. kenapa kamu bahas mantan sih , aku jadi galau tapi kalo mantan yang kamu jabarin itu mantan spesial :'v meski mereka beda alam tapi tetap aja pacaran , suugooi :v

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wuahahahha galau ya kak Nenna? ah kak Nenna mah emang galau terus :P

      Delete
  10. kedua-kalinya bebusa baca postingan diblog ini... oke semoga kita menang... hehehehe.. :)

    ReplyDelete
  11. Kamu nyuruh aku baca cerpen horor begini-___-
    Nggak ding, awalnya doang yang horor. Ya ke sananya juga sih. Kalo lagi di kosan mungkin aku stop bacanya. Hahaha.

    Idenya udah menarik kok menurutku. Ini lucu aja ceritanya bisa ngobrol sama hantu. Ceritanya sama kayak waktu aku ada di awal-awal kuliah. Udah enak dibaca, tinggal dirapiin lagi aja. Tanda baca juga perhatiin lagi ya. Apalagi ini buat giveaway. Lebih rapi lebih baik.

    Aku udah nebak sih pas Kunti ada urusan itu jangan-jangan ngurusin Donny. Tapi aku kira meninggalnya pas itu. Taunya udah setaun lalu. Hiii serem juga ya-___-

    Buat part sedihnya, coba boleh pake tips yang aku share di grup itu Fat. Atau kamu sering-sering baca bagian sedih, gimana cara mengungkapkan biar pembaca bisa ikutan sedih. Soalnya menurutku ini ceritanya asik banget. Lebih asik lagi kalo part sedih itu ngena banget ke hati :D

    Aduh kepanjangan. Oke deh sukses ya!:))

    ReplyDelete
    Replies
    1. Thankss ka Dwi masukannya, oke nanti aku lebih belajar lagi bagaimana mengungkapkan kesedihan hahaha

      Iya aku terkadang emang bingung gimana caranya nulis pas bagian sedihnya atau apalah. Maklum aku belum terlalu bisa menggambarkan bagaimana sedihnya itu lohhh :D

      Makasih juga ka Dwi udah mau baca :)
      Thanks a lot :)

      Delete
  12. kayaknya aku bisa nebak kenapa muncul karakter kunti ini, mungkin untuk menjelaskan keadaan doni yang tidak bisa dilihat si adelia.

    tapi menurutku si sebenarnya gausah muncul kunti, ceritanya bakal lebih real.

    :D

    ReplyDelete
  13. pas awal-awal baca agak parno juga sih, untung gue bacanya siang-siang wkwk. kirain tuh si Kunti jahat, eh ternyata dia baik ya.. baik sih, tapi tetep aja... kirain gue juga Donny bakal jadian sama Kunti soalnya dunia mereka udah sama, eh ternyata enggak huhuhu. ada lanjutannya dong kak! hehehe

    ReplyDelete
  14. Sedih ceritanya..bagus two thumbs up and five stars :)

    ReplyDelete

Post a Comment