CARA MENGHADAPI PERTANYAAN KAPAN HAMIL

14 comments
Konten [Tampil]

Pertanyaan “kapan” emang gak pernah berhenti ya kayaknya dihidup kita? Ingat banget dulu waktu struggle skripsian dan berjuang menyelesaikan biar cepat lulus kuliah sering banget ditanya “kapan lulus?”. Terkadang kalau ditanya doang, terus yang nanya cuma menimpali dengan kalimat “Oh gitu ya, semoga cepat lulus ya dan prosesnya lancer.” Pasti adem bangetlah, lain halnya kalau yang nanya kemudian nambahin pakai julid begini “Wah, lamanya baru lulus? Si A udah lulus tuh ya kayaknya.” Udah dijulidin terus dibandingin pula, kek udah jatuh terus tertimpa tangga guys. Mungkin pada saat itu rasanya pengen ngajakin yang nanya ikut ngerjain skripsi sekaligus penelitian, biar tau rasanya jungkir balik yang ditanya pengen cepat-cepat lulus kuliah. Biar gak ditanya “Kapan lulus?”

 

Eits, setelah kelar dengan pertanyaan kapan lulus ada lagi ternyata pertanyaan lanjutannya. Kapan kerja? Atau bahkan kapan nikah ya kayaknya yang paling sering. Nah, ternyata emang gak bisa kita menghindar dengan pertanyaan kapan ini ya? Ingat banget dulu pas lulus kuliah ditanya kapan nikah? Terus yang nanya pakai mengingatkan gini “Nanti aja nikah, bantuin orang tua dulu.” Kalau gitu kenapa harus nanya kapan nikah sih??? Dari awal aja nggak usah nanya jadinya gak bikin emosi hahaha. Ya bikin emosilah, menurut aku urusan nikah itukan waktu ketemu jodohnya, nah aku mana tau ketemu jodohnya kapan? Bisa aja cepat ketemu jodohnya terus nikah sambal bantuin orang tua selama ada rezekinya. Anak pasti bantuin orang tualah, mana mungkin juga gak peduli sama orang tua. Pemikiran hampir semua anak juga pengen banget pasti bantuin orang tua.

Cara Menghadapi Pertanyaan Kapan Hamil Biar Nggak Bikin Baper

Udah kelar ditanya kapan nikah? Kemudian pas udah nikah ditanya lagi dong kapan hamil? Alhamdulillahnya aku kemarin pas udah nikah, jarang banget ketemu keluarga atau teman. Soalnya ikut suami merantau, jadinya kalau pulang paling ke rumah orang tua atau ke rumah mertua sih. Bahkan, kalau orang tuaku ataupun mertua nggak yang terlalu ngebet banget pengen aku cepat-cepat hamil. Sering banget diceritain teman-teman yang nikahnya sebelum lebaran kemarin kemudian ketemu keluarga atau siapa ajalah pokoknya dan pasti ditanya “Udah hamilkah? Kapan hamil.”

Pertanyaan kapan hamil ini juga layaknya pertanyaan biasa kalau memang sipenanya nggak menambah embel-embel julid atau perkataan yang merusak mood yang ditanyain. Apalagi menurut aku urusan hamil dan belum hamil inikan salah satu urusan rezeki yang gak bisa kita atur sendiri gitu lho. Kalau memang waktunya dikasih rezeki buat hamil, ya pasti akan hamil pada waktunya. 

 

1. Jawab dengan jawaban sesantai mungkin

Jadi, buat para penganten baru yang baru menikah saat ditanya kapan hamil? Mungkin bisa hembuskan napas pelan-pelan kemudian jawab sesimpel mungkin “Belum rezekinya dikasih, doakan saja ya.”

2. Jadikan suami sebagai support system

Selain itu, support system suami juga penting lho! Terkadang mau berapa orang pun nanyain kapan hamil bapernya pasti hilang kalau udah dengerin suami yang dengan santainya bilang “Yaudahlah, yang pentingkan aku nggak menuntut kamu harus hamil cepat juga.” Dan suami juga harus menyadari urusan dikasih anak ini adalah rezeki yang mana kita sebagai manusia cuma bisa berusaha, berdoa, dan berpasrah kepada Allah. Benarkan?

3. Kendalikan perasaanmu sendiri

Terkadang namanya perempuan sukanya pakai perasaan, pastinya tidak menutup kemungkinan juga sih kalau ditanya kapan hamil jadi baper meskipun udah punya support system si suami. Nah, kalau gini sih sebisa mungkin menghindari orang-orang yang membuat mood gak karuan. Tapi…terkadang kita emang gak bisa memprediksikan pertanyaan orang lain terhadap kitakan ya? Mana tau ketemu si A, Si Z, kemudian tiba-tiba mereka bertanya hal-hal yang tidak sengaja melukai hati kita. Oleh karena itu, maka fokus saja untuk mengendalikan perasaanmu, karena mau gimana pun kamu gak akan bisa mengendalikan apa yang orang lain lakukan.

4. Ceritakan masalahmu, minta solusi

Kalau memang nggak keburu moodnya turun naik, terus hatinya masih adem ayem dengan si penanya maka kamu bisa lho mengalihkan pembicaraan dengan si penanya. Misal kamu bisa minta solusi tentang permasalahanmu. Usahakan dia orang yang dapat dipercaya, dan kamu juga nggak harus cerita terlalu detail ya. Kamu bisa bertanya hal-hal yang umum saja, kali aja mereka punya pengalaman lebih dari kamu. Dengan hal ini biasanya saat mereka tau masalahmu maka yang biasanya basa-basi nanya bisa lebih simpati lho dengan keadaan kamu. Seandainya ada masalah mengenai kesuburan ataupun tentang program kehamilan maka bisa saja mereka dulu pernah mengalami hal yang sama dan memberikan kamu sedikit tips.

5. Jangan dibikin stress, tetap berpikir positif!

Nah, terakhir kalau kamu sudah mumet dengan pertanyaan “kapan hamil?” Usahakan jangan sampai bikin kamu jadi stress dan malah ngebet ya. Tetap berusaha, berdoa dan berpasrah kalau udah waktunya juga pasti dikasih kok. Mungkin Tuhan sedang merencanakan waktu yang tepat. Tepat menurut yang ngasih siapa yang bisa tau sih? Jadi tunggu aja dengan sabar ya, tetap semangat pejuang dua garis biru!

Pertanyaan kapan lulus? Kapan nikah? Kapan hamil? Dan kapan-kapan lainnya ini mungkin terlihat seperti pertanyaan basa-basi. Meskipun kelihatannya ini seperti pertanyaan basa-basi, kita nggak pernah tau lho gimana jungkir baliknya perjuangan seseorang. Jadi, kalau bisa cari pertanyaan yang nggak bikin perasaan orang sakit hati ya. Bisa kok kamu bertanya dengan jawaban yang mengarah kesana, tapi biasakan untuk menggunakan kalimat lain. Dibandingkan bertanya kapan lulus? Mungkin kamu bisa bertanya “Lagi sibuk apa nih sekarang?” Nah pasti jawaban dari pertanyaan itu akan mengarah dong. Kalau bingung mau nanya apa, yaudah deh bicarain hal-hal yang positif aja. Bisa nggak? Bisa dong. Jadi tetap semangat ya buat yang sering ditanya kapan, keep calm and be happy aja deh.

 

 

 

 

 

 

 

FatimahAqila
Hi i am Fatimah | 5 September 1996 | Love the color blue, pink, and white | Love Elmo very much | Lets make friends with me ❤

Related Posts

14 comments

  1. malam mbak, nggak sengaja terbaca judul ni, kyak na pas ni jadi alasan untuk menjawab pertanyaan diatas, maklum, tuhan belum memberikan rezeki anak mbak

    ReplyDelete
  2. Wuehehe sering banget tuh dibanding-bandingin sama yang lain, dan pertanyaan-pertanyaan seperti itu tidak akan berhenti sampai disitu aja. Nanti udah selesai A bakal nanya B, udah selesai B bakal nanya C, dan seterusnya. Tapi emang bener tips dari Mb Fatimah jawab aja sesantai mungkin dengan tetap mengendalikan diri sendiri untuk gak baper kalau ditanya seperti itu, apalagi kalau dalam kondisi seperti itu pasangan atau partner kita selalu dukung apapun itu. Yang penting gak usah disembunyiin dan terus berpikir positif. Aku lagi memasuki masa ditanya kapan nikah :( OMG, aku kudu kuat pokok e.

    ReplyDelete
  3. Emang cukup challenging nih untuk menghadapi pertanyaan ini. Karena setiap orang punya masalahnya masing-masing jadi pasti reaksinya beda-beda.

    ReplyDelete
  4. Sometimes so hard to keep smile and enjoy with a question yang suka banget pada kata tanya "kapan" di bagian pembukanya emang.

    Maunya sih no hard feeling tapi lagi lagi rasanya pertanyaan begini nggak terlalu menyenangkan untuk dijadikan basa basi sih ya. Its a never ending question sih.

    Dan ya ... pada akhirnya pasangan jadi support system terbaik sih.

    Entah gimana cara menghilangkan kebiasaan tanya tanya hal kondisional yang serasa target sejuta umat dengan kata pembuka "kapan" ini ya.

    ReplyDelete
  5. ini pertanyaan pertanyaan yang nggak bisa dihindarkan dari masyarakat ita ya mbak, bener sih jawab santai aja, aku juga sering ditanyain nikah kapan, tapi ya aku selow bae senyumin aja sampe orang orang capek buat nanya lagi, wkwkwk

    ReplyDelete
  6. Gak di mana ya, sekitar kita itu suka nanya yang kita sendiri tidak tahu jawabannya. Sudah nikah kok gak hamil-hamil?

    Ya, saya juga pernah mendapatkan pertanyaan seperti itu dulu. Jawaban yang saya lontarkan juga macem-macem, kalau si penaya dengan nada kayak julid gitu, aku balasnya juga sekenanya. Hahaha.

    Tapi kalau yang nanya nadanya santai, aku juga santai aja balasnya.

    Pertanyaan-pertanyaan seperti itu emany cukup mengusik. Asli sebel deh ditanya kayak gitu. Kayak ditanya kapan nikah?

    ReplyDelete
  7. Poin yg kedua ini betul banget, suami harus support ya, kalau gak bisa berabe apalagi kena hasutan ibu mertua bakalan tambah runyam

    ReplyDelete
  8. Sip banget nih saran-sarannya. Kalo aku selalu ditanya 'kapan nambah'. "Upaya nambah sih selalu, tapi hasilnya belum sesuai ekspektasi," biasanya kujawab begitu. Meski dongkol dengernya karena selalu ditanya terus, tapi aku selalu kontrol diri deh.

    ReplyDelete
  9. Kalau ak mencoba senyum tertahan sih tiap ditanyain kapan nikah, mana calonnya, kok betah lajang bla bla bla. Emang ya manusia itu punya bakat kepo to the max yang terpendam. Daripada pusing, serah mereka ajade

    ReplyDelete
  10. pernah banget di posisi itu dikiranya sengaja nunda punya anak.. ya kesel jg. ibu sampai khawatir dikira kenapa2..

    ReplyDelete
  11. memang pertanyaan "kapan ini kapan itu" bisa membuat kita terganggu ya kadang-kadang. kalau aku pas dulu belum nikah sebel banget juga ditanya kapan nikah. haha

    ReplyDelete
  12. Yang paling jahat dari pelontar pertanyaan 'kapan' ini adalah mereka sama sekali tidak memberikan kesempatan untuk yang ditanya menjawab. Mereka hanya ingin melontarkan kalimat tersebut tanpa mengetahui bahwa itu bisa melukai perasaan yang ditanya.

    ReplyDelete
  13. Netizen +62 tuh serem-serem ya kak.

    Pas masih single, ditanya kapan nikah. Nah, kalau udha nikah. Ditanya kapan hamil. Kan gedek jadinya

    ReplyDelete
  14. Betul harus dibawa santai. Jgn stock test pack banyak juga d rmh, sedih nanti klo tiap bulan test pack terus dan hasilnha negatif.

    ReplyDelete

Post a Comment