UPAYA PENGENDALIAN BBM BERSUBSIDI TEPAT SASARAN DI WILAYAH DKI JAKARTA

Post a Comment
Konten [Tampil]

Tepat pada ulang tahun Jakarta di 22 Juni 2022 beberapa bulan yang lalu, ternyata Jakarta resmi menjadi kota dengan kualitas udara dan polusi kota terburuk d dunia. Tentu ini disebabkan oleh banyak hal. Salah satunya adalah tingginya penggunaan kendaraan pribadi yang ada di Jakarta. Hal ini juga dipengaruhi oleh faktor bahan bakar yang digunakan tidak berkualitas. 

Nah, beberapa hari yang lalu aku mengikuti Talkshow Ruang Publik KBR dengan tema “Pengendalian BBM Bersubsidi Tepat Sasaran di Wilayah DKI Jakarta”. Dengan narasumber Bapak Tulus Abadi selaku ketua Pengurus Harian YLKI. Ibu Luckmi Purwandaru, ST.M.Si sebagai Direktur Pencemaran Udara KLHK. Bapak Maompang Harahap, ST., M.M. sebagai direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas. Dan Bapak Dr. Syafrin Liputo,.T.D.,M.T sebagai kepala dinas Perhubungan DKI Jakarta.



Menurut Bapak Tulus Abadi “Jakarta dijadikan sebagai parameter nasional dan bisa dikatakan penggunaan kendaraan pribadi hampir 35% banyaknya ada di wilayah Jakarta dan Jabodetabek. Hal ini, tentu menjadi sangat penting agar dilakukan pengendalian penggunaan kendaraan pribadi dan bahan bakar. Karena, dua hal ini tidak dapat dipisahkan, maka ini bisa menjadi perhatian pemerintah provinsi DKI Jakarta agar memperhatikan penggunaan bahan bakar yang berkualitas agar mengurangi pembuangan emisi gas”. 

Mengganti BBM Berkualitas Mempengaruhi Kondisi Polusi Udara Jakarta

Menurut Ibu Luckmi Purwandaru, ST.M.Si sebagai Direktur Pencemaran Udara KLHK sejak pemberlakuan BBM bersubsidi sejak bulan September lalu setelah dilakukan melalui stasiun pemantauan kualitas udara Jakarta Membaik. Maka, bisa dilihat dari sini ternyata pembelakuan BBM bersubsidi ini sedikit banyaknya juga mempengaruhi kondisi kualitas udara. Karena, dengan menggunakan bahan bakar berkualitas maka akan mengurangi pencemaran emisi gas. 

Pastinya dengan pemberlakuan BBM bersubsidi yang terjadi belakangan mendapatkan komentar dan juga banyak masyarakat yang tidak setuju. Padahal dengan adanya permberlakuan BBM bersubsidi ini diharapkan bbm bersubsidi bisa tepat sasaran hanya untuk masyarakat yang kurang mampu. Karena, masih banyak masyarakat yang dikategorikan mampu yaitu memiliki kendaraan roda 4 tetapi menggunakan BBM bersubsidi. Oleh karena itu menurut Pak Tulus Abadi pada Talkshow Ruang Publik KBR menyatakan “Jika subsidi masih dalam bentuk barang, Dampaknya jadi sangat luas dan akhirnya malah tidak sesuai target”.

Nah, dengan adanya BBM bersubsidi ini diharapkan juga untuk masyarakat yang tergolong mampu menggunakan bahan bakar yang berkualitas. Karena, dengan semakin banyak masyarakat menggunakan bahan bakar berkualitas maka akan berperan membantu memperbaiki kondisi kualitas udara di Jakarta. Maka hal ini, akan terwujud Jakarta akan kembali menjadi Langit Biru. 

Beralih Ke Angkutan Umum Untuk Wujudkan Langit Biru jakarta

Tidak hanya dengan mengggunakan bahan bakar yang berkualitas, masyarakat DKI Jakarta juga dihimbau untuk menggunakan Angkutan Umum. Karena, saat ini Pemerintah DKI Jakarta sudah mengupayakan untuk menyediakan layanan angkutan umum dengan standar layanan cukup tinggi. Masyarakat yang menggunakan kendaraan umum akan mendapatkan kenyamanan setara dengan menggunakan kendaraan pribadi. Bahkan, justru dengan menggunakan kendaraan umum maka akan ada kepastian waktu dalam berlalu lintas. Selain itu, sekarang biaya angkutan umum juga lebih murah dan hemat.

Sekarang tidak perlu ragu lagi untuk menggunakan angkutan umum. Bahkan, teknologi layanan yang digunakan di angkutan umum juga sudah canggih lho. Dengan banyaknya masyarakat DKI Jakarta yang nantinya menggunakan angkutan umum maka ini akan berdampak pada pengurangan jumlah penggunaan kendaraan pribadi. Nah, hal ini pastinya akan berdampak juga pada polusi udara di Jakarta. Seandainya masyarakat pun masih enggan menggunakan kendaraan pribadi, maka pilihan lainnya adalah harus menggunakan BBM berkualitas.

 

Related Posts

Post a Comment